Menjelang pelaksanaan prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) sepakbola tim Sultra terus melakukan pembenahan. Seluruh atlet telah dikumpulkan untuk mengikuti pelatihan terpusat . “Kami sudah melakukan rapat bersama kita akan melaksanakan training center (TC) selama satu minggu. Jadi atlet yang terpilih akan menginap di mess Disnaker Sultra mulai 10-17 Maret 2017,” kata Sekertaris Asosiasi Provinsi (Asprov)PSSI Sultra, Ahnad Rifai Budiman, kemarin.
Menurut
Rifai, Sultra harus benar-benar mematangkan persiapan karena lawan perdana akan
bentrok langsung dengan Sulsel sebagai lawan berat.” Semua kita serahkan pada
pelatih bagaimana meramu strategi dan menempatkan pemain. Kita harapkan Sultra
bisa kembali lolos PON.” Ucapnya.
Sementara itu, Pelatih Sepakbola
Sultra, Hamdan mengaku, waktu latihan terpusat yang diberikan oleh Asprov PSSI
Sultra sangat singkat bila dibandingkan dengan persiapan provinsi lain. Namun,
dia akan berusaha agar seluruh atlet bisa kompak dengan fisik prima. “Saya
percaya kepada pemain saya, bahwa mereka bisa memberikan permainan yang
terbaik. Saat di Pra PON sebelumnya mereka juga hanya berlatih beberapa hari
saja, namun bisa bermain dengan baik.”terangnya.
Ia menambahkan,soal lawan di laga
perdana namun Sultra tidak akan gentar menghadapi Sulsel. Menurutnya kedua tim
memiliki peluang yang sama dalam pertandingan tersebut.”Logikanya, jika pemain
mereka ada yang levelnya diatas anak didik saya, maka pemain mereka sudah
pernah masuk timnas. Mungkin persiapan mereka bisa lebih lama, tapi soal
kemampuan saya tidak meragukan tim ini.”tutupnya. (b/hel)
Sumber:
Kendari Pos
Dalam
berita di atas dijelaskan para pemain tim Pra PON sepakbola Sultra sudah
melakukan pemusatan latihan di stadion mini Universitas Halu Oleo (UHO) sebelum
kembali melawan Sulsel pada laga kedua Pra PON yang sebelumnya tertunda, karena
pelaksana lokal
tidak memiliki izin dari kepolisian untuk menggelar pertandingan pada saat di
Sulbar. Kisruh yang terjadi dalam pelaksanaan Pra PON sepak bola pada
saat itu berawal dari tumpang tindih kewenangan. KONI melalui surat tertanggal
26 Agustus 2015 sudah memberikan wewenang kepada PSSI menjadi pelaksana babak
kualifikasi cabang olahraga sepak bola.Namun di lain pihak,
Tim Transisi mengimbau PSSI agar kegiatan Pra-PON harus berkoordinasi dan di
bawah supervisi mereka berdasarkan SK Menpora Aquo. Peringatan ini disampaikan
lewat surat tertanggal 17 September 2015.
Pada laga perdana Tim sepakbola Sultra yang menjajal pra-PON dengan persiapan minim sebelumnya membuka peluang lolos PON XIX setelah berbagi angka (1-1) dengan tuan rumah Sulawesi Barat (Sulbar). Oleh karena itu pada laga kedua ini Sultra meskipun kembali dengan persiapan yang minim mereka bertekat untuk mendapat poin penuh dapat berlaga di perhelatan olahraga nasional empat tahunan sekali yang akan diadakan di Jawa Barat, Amiiiinn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar